Rabu, 22 Februari 2012

Iman Kristen dan The Purpose Driven Life : Suatu Tinjauan Reflektif dan Kritis dari Perspektif Alkitab.

[No. 1]
Judul : Iman Kristen dan The Purpose Driven Life : Suatu Tinjauan Reflektif dan Kritis dari Perspektif Alkitab.
Penulis : Denny Teguh Sutandio
Penerbit : Sola Scriptura
Cetakan : I, Oktober 2011
Tebal : 414 hlm

Buku berjudul "Iman Kristen dan The Purpose Driven Life: Suatu Tinjauan Reflektif dan Kritis dari Perspektif Alkitab" karya theolog awam Denny Teguh Sutandio ini mencoba mengkritisi buku rohani best seller dunia  The Purpose Driven Life (PDL) yang ditulis oleh Rick Warren dari perspektif Alkitab.

Dalam kategori best-seller versi New York Times buku PDL yang memaparkan makna hidup menurut tujuan Allah dikabarkan telah terjual lebih dari 30 juta kopi. Buku ini juga telah mempengaruhi banyak pemimpin gereja di seluruh dunia. Sebuah survei di tahun 2005 yang ditujukan kepada para pemimpin gereja tentang "buku apa yang paling berpengaruh dalam kehidupan pelayanan mereka?", umumnya mereka menjawab buku The Purpose Driven Life.

Di Indonesia sendiri buku ini laris manis dan banyak dipakai sebagai oleh banyak gereja sebagai buku panduan kelompok kecil, bahan pengajaran berseri, dan pelatihan-pelatihan  kepada jemaat gereja yang didasarkan dari buku PDL. Dari berbagai kesaksian hampir semua mengatakan bahwa buku ini bagus dan sangat efektif bagi pertumbuhan rohani pribadi maupun untuk pelayanan di gereja-gereja.

Namun seperti layaknya sebuah buku, walaupun itu sebuah buku rohani, tak ada buku yang sempurna tanpa cacat. Selalu ada sisi positif dan sisi negatifnya. Selama ini kita sering mendengar pengaruh positif dari buku PDL namun jarang sekali kita mendengar sisi negatif dari ajaran Rev. Rick Warren dalam bukunya ini padahal buku PDL ini juga menuai kritik dari kaum Lutheran.

Kaum Lutheran mengkritik buku ini tidak membicarakan natur dosa, pertobatan, neraka, injil Kristus, dll. Kaum Lutheran ini juga mengkritik buku ini menggunakan terjemahan parafrase Alkitab untuk mendukung ajaran Waren. (hal 7). Beberapa kritikus lain bahkan mengkiritik buku ini dengan menyebutnya sebagai buku psikologi semata.

Dengan demikian ajaran-ajaran Warren dalam buku ini menyebabkan timbulnya dua kubu ekstrem pendapat, di satu sisi ada yang mengatakan buku ini bagus dan tidak ada salahnya sama sekali, sementara di sisi lain beberapa pemimpin gereja mengkritik keras bukyu ini. Atas dasar itulah penulis buku ini mencoba menyajikan analisa tajam dan kritis buku PDL baik dari sisi positif maupun negatifnya  berdasarkan perspektif Alkitab.

Dengan teliti penulis menganalisa  ke 40 bab buku PDL bab per bab dari sudut pandang perspektif Alkitab. Setiap bab berisi kutipan ajaran2 Rick Waren yang terdapat dalam buku PDL, lalu dilanjutkan dengan komentar dan analisa penulis dari ajaran-ajaran tersebut.

Hasilnya adalah sebuah buku yang membuka mata pembacanya bahwa tidak semua ajaran Rick Warren ini mengandung kebenaran yang Alkitabiah. Baik yang sesuai maupun yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan semuanya dibahas dengan detail dan berimbang.

Walau ini buku serius namun keunggulan buku ini adalah bagaimana penulisnya menyajikan analisa kritisnya dengan kalimat-kalimat lugas dan mudah dimengerti oleh kaum awam. Tidak seperti para theolog yang mengkrik buku ini habis-habisan sebagai protes mereka terhadap ajaran Warren, penulis tampaknya mencoba menganalisanya secara jernih. Ia tidak segan-segan mengapresiasi baberapa ajaran Warren yang sesuai dengan Alkitab dan menambahkan dengan penjelasan-penjelasan lain yang menguatkan ajaran Warren yang sesuai dengan Alkitab. Sebaliknya jika ada ajaran yang salah penulis dengan tegas menyatakan salah dan memberikan penjelasan dimana letak kesalahannya.

Sebelum pembaca dibawa masuk ke dalam bab analisa buku PDL, penulis membekali pembacanya dengan bab-bab khusus yang membahas Makna Hidup Sejati Menurut Alkitab dan Bagaimana Menafsirkan Alkitab Dengan Tepat dengan sub-bab Problematika Menafsirkan Alkitab dan Menafsirkan Alkitab dengan Bertanggung jawab. Sebuah bab pembukaan yang tepat sehingga di bab-bab inti buku ini pembaca akan lebih mudah memahami salah satu kelemahan ajaran Warren dalam buku ini yang sering menafsirkan ayat-ayat Alkitab yang cenderung diluar konteksnya.

Jadi bagaimana analisa penulis atas buku terkenal PDL ini? Saya tidak akan menguraikannnya di sini karena akan lebih bermanfaat jika kita membaca sendiri buku ini dengan hati dan pikiran yang terbuka untuk diterangi kebenaran Firman Tuhan. Secara umum penulis mengambil kesimpulan bahwa ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab adalah karena kelemahan Warren dalam hal penafsiran Alkitab yang cenderung diluar konteksnya, dan hal ini diperparah lagi dengan kecenderungannya mengutip ayat-ayat Alkitab berdasarkan beberapa versi terjemahan Alkitab yang kurang bertanggung jawab guna mendukung ajarannya padahal arti sebenarnya jauh dari apa yang dimaksud ayat Alkitab tersebut dalam bahasa aslinya

Selain itu dalam salah satu bab yg membahas ajaran Warren tentang Menyeimbangkan Kehidupan Anda penulis mengungkapkan pendapatnya atas buku PDL,

"Saya pikir bahwa buku ini (PDL) bukan buku renungan, tetapi buku training motivasi, karena di dalamnya tidak ada peneguran dosa, pertumbuhan iman Kristen berdasarkan Alkitab yang konsisten, pentingnya belajar teologi, pentingnya penginjilan yang bertanggung jawab dengan berfokuskan pada kedaulatan Allah, dll. Semua bahan di dalam buku PDL dibahas secara sepintas dan tak mendalam . Inikah namanya pertumbuhan rohani?. Tidak! Renungan harian yang beres bukan hanya sekedar merenungkan Firman, tetapi  juga harus berisi pemahaman doktrinal  yang solid untuk memimpin kita  lebih mengerti kedalaman dan keseluruhan konsep Alkitab antar kitab di dalamnya" (hal397)

Yang agak disayangkan di buku ini adalah terlambatnya buku ini terbit. Buku ini terbit justru setelah popularitas buku PDL meredup, jika saja buku ini terbit ketika buku PDL masih hangat-hangatnya diperbincangkan orang tentunya gaung dari buku ini akan lebih terasa dan banyak orang akan lebih kritis dalam memahami ajaran Waren ketika membaca buku PDL.

Namun tak ada kata terlambat untuk membacanya, seperti yang terdapat dalam halaman testimoni buku ini  ini yang mengatakan bahwa,

"Buku ini justru perlu dibaca khususnya bagi mereka yang sudah mengikuti pelatihan PDL untuk memberi perimbangan informasi yang membawa kembali kepada kedaulatan Allah dan otoritas Firman Tuhan". (Ir. Herlianto,M.Th/pendiri Yayasan Bina Awam)

Dan seperti yang menjadi kesimpulan akhir dari penulisnya biarlah buku ini

"dapat membuka hati dan pikiran kita tentang beberapa prinsip Dr. Warren yang benar menurut Alkitab, namun menyadari adanya kelemahan di sana sini, khususnya berkenaan dengan kelemahan penafsiran Alkitab yang cenderung di luar konteks." (hal 408)

Akhir kata dari segala kelemahan dan kelebihan buku PDL yang diutarakan penulis dalam bukunya ini tentunya akan membuat kita semua sadar akan pentingnya belajar Firman Tuhan yang sejati sehingga kita tidak diombang ambingkan oleh berbagai pengajaran dan kita bisa mengetahui mana yang benar dan mana yang salah dari perspektif Alkitab. Saat ini ada banyak sekali buku-buku rohani yang beredar sehingga orang cenderung lebih menyukai belajar dari buku rohani dibanding dari Alkitab secara langsung.

Buku-buku rohani memang baik untuk pertumbuhan iman kita, namun kita harus selektif memilih bacaan-bacaan rohani kita karena tidak semua buku rohani itu ditulis berdasarkan kebenaran Firman Tuhan. Pilihlah buku-buku rohani yang ditulis oleh penulis-penulis yang bertanggung jawab. Ujilah setiap buku yang kita baca berdasarkan Alkitab. Dan yang terpenting jangan sampai buku-buku rohani menggantikan Alkitab sebagai kebenaran mutlak bagi kita untuk melaksanakan kehendakNya.


Profil Penulis :

Denny Teguh Sutandio adalah teolog muda yang lahir di Surabaya 27 tahun yang lalu. Pada tahun 2007 ia menyelesaikan studi Sarjana Sastra di Universitas Petra, Surabaya. Pada tahun 2008 pernah menjadi korektor terjemahan untuk Momentum Christian Literature. Ia juga menempuh pendidikan Teologi untuk awam di Sekolah Tinggi Reformed Injili Surabaya (STRIS) Adhika pada 2004-2009 dan sejak tahun 2010 ia memperdalam studi Biblika di Sekolah Tinggi Awam Reformed (STAR). Ia juga pernah menjadi penulis artikel rohani dalam Tabloid Rohani Keluarga. Hingga kini penulis juga aktif melakukan pelayanan melalui media cyber baik melalui milis, social media, dan juga blog.

Selain buku ini, ia juga telah menulis 6 buah buku lainnya antara lain, Mengenal Roh Kudus, Otoritas Alktiab, Emang Gue Pikirin : Kirisi Masa Muda dan Panggilan Kekristenan, dll.Untuk memperoleh buku-buku Denny Teguh Sutandio dapat menghubungi :
Penerbit Sola Scriptura di sms 0878-5187-3719


@htanzil